Selasa, 31 Januari 2012

CERITA DIBALIK SIMBOL BINTANG

Cerita di Balik 12 Lambang Zodiak

Capricorn

Menurut mitologi bangsa Yunani, kambing yang dijadikan lambang zodiak ini memang kambing betulan. Namanya Amaltheus. Kambing ini pernah memberikan air susunya kepada dewa Zeus, ketika dewa tertinggi bangsa Yunani kuno ini masih bayi, dan berada dalam gua disembunyikan ibunya sebab takut dimangsa bapaknya yang ganas bernama Chronoos. Karena jasanya ini, kambing ini lalu diangkat ke langit, dibekali cahaya. Dan jadilah bintang.

Aquarius
Dilambangkan oleh seorang pemuda kece yang sedang menuang air dari tempayan besar. Siapa sih cowok kece ini? ialah yang bernama Ganimedes, pelayan paling setia dewa Zeus. Tugasnya memang membawakan minuman dewa paling agung bangsa Yunani itu.

Pisces
Dilambangkan dengan dua ekor ikan. Kedua ekor ikan ini telah berjasa membawa dewi Venus (dewi kecantikan) dan dewa Mars (dewa perang) ke sungai Eufrat, waktu mereka di kejar oleh Typhon.

Aries
Dilambangkan oleh seekor domba. Domba ini bukan sembarang domba. Domba ini berbulu emas. Ia dikorbankan kepada dewa tertinggi sebagai persembahan, ternyata dewa Zeus senang menerimanya. Dan ia pun dijadikan bintang.

Taurus
Dilambangkan oleh sapi jantan. Taurus berasal dari kata Taureau yang artinya sapi jantan. Sapi ini adalah jelmaan dari dewa Zeus (Yupiter). Konon menurut ceritanya dewa Zeus paling suka sama gadis-gadis cantik. Ia juga terkenal sebagai dewa yang paling banyak istrinya. Maka, ketika ia melihat kecantikan putri Eropa, yang cantiknya tiada tara, saking kesemsemnya ia mengubah dirinya menjadi sapi jantan agar dapat menculik putri Eropa.

Gemini
Dilambangkan dengan sepasang dua anak kembar. Mereka adalah putra dari dewa Zeus. Kedua anak kembar ini bernama Castor dan Polux.

Cancer
Dilambangkan oleh kepiting. Merupakan jelmaan ular bernama Hydra. Ular ini di kirim oleh Yuno, untuk melawan Hercules (pemuda yang dikenal kuat dan gagah berani). Ular yang di kirim oleh Yuno ini ternyata sangat beracun dan mempunyai banyak kepala. Apabila kepalanya ditebas oleh Hercules maka akan tumbuh lagi. Hercules dengan cerdiknya, membakar leher ular itu. Maka habislah riwayat sang ular. Kemudian ular itu dijadikan bintang. Membunuh ular adalah salah satu dari 12 tugas Hercules yang sangat berat.

Leo
Dilambangkan oleh singa. Singa ini merupakan salah satu dari 12 tugas Hercules yang sangat terkenal. Singa ini merupakan singa yang paling ganas yang harus ditaklukkannya.

Virgo

Lambangnya adalah seorang putri yang sangat cantik. Putri ini adalah jelmaan putri Astrea yang hidup di zaman emas. Pada waktu itu ia turun dari langit ke bumi. Tetapi ia tak tinggal di bumi, karena tidak tahan melihat penderitaan dan kejahatan yang dilakukan manusia di bumi. Maka ia kembali ke langit dan menjelma menjadi bintang. Orang Yunani membagi zaman ini menjadi 4, yaitu zaman emas, perak, perunggu dan besi

Libra

Dilambangkan dengan neraca atau timbangan. Merupakan simbol dari keadilan. Putri yang menguasai keadilan adalah putri Justicia. Asal-usulnya tidak diketahui secara pasti.

Scorpio
Lambangnya adalah kalajengking. Mempunyai asal-usul yang sangat menarik. Yaitu, terjadi cinta segi 4 (bukan cinta segi3 lagi). Antara Orion ( pemuda yang tampan),Diana (dewi bulan), Venus (dewi kecantikan) dan Aurora (dewi fajar). Karena ketampanan Orion, ia dicintai 3 cewek kece sekaligus. Karena cemburu kepada kedua rivalnya, Diana mengirim kalajengking kepada Orion. Kalajengking itu menggigitnya hingga mati. Diana menyesal atas perbuatannya. Dan memohon kepada dewa Zeus agar Orion dijadikan bintang. Karena ia tidak bersalah, maka dewa Zeus mengangkatnya menjadi bintang dalam gugusan bintang scorpio.

Sagitarius

Lambangnya adalah makhluk berbadan kuda, berkepala manusia yang sedang memanah. Makhluk ini diberi nama Centaurus. Sebetulnya Centaurus adalah para monster, musuh para dewa dan manusia. kecuali Centaurus bernama Chyron adalah sahabat serta guru para dewa dan manusia. ia mengajarkan cara menggunakan senjata dan memanah dengan baik. Karena jasa inilah, ia diangkat menjadi bintang.


source: http://lebe-lebe.blogspot.com/2010/12/cerita-di-balik-lambang-zodiak.html

orang-orang dengan kelebihan badannya

5 Manusia Terberat Dalam Sejarah

Carol Yager (peak weight 727 kg/ 1,600 lbs)

Jon Brower Minnoch (peak weight 635 kg / 1400 lbs)

Manuel Uribe
(597 kg / 1,316 lb)

Walter Hudson (544 kg / 1,200 lb)

Rosalie Bradford (544 kg / 1,200 lb)

sumber:http://www.funkydowntown.com/2009/12/5-heaviest-people-in-history.html


foto
Planet Kepler-22b. AP/NASA

Ditemukan Planet Baru Layak Huni

TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium antariksa milik NASA, Kepler, menemukan planet yang berada pada lokasi yang cukup nyaman bagi munculnya kehidupan. Temuan ini menjadi temuan planet layak huni pertama oleh wahana yang beroperasi sejak tahun 2009 ini.

Planet baru tersebut bernama Kepler-22b, berukuran sekitar 2,4 kali radius Bumi. Orbit planet ini berukuran 0,85 kali jarak Bumi-matahari. Diperlukan waktu sekitar 290 hari bagi planet ini untuk memutari bintang induknya.

"Temuan ini menjadi tonggak penting dalam pencarian kembaran Bumi," ujar ilmuwan dari misi Kepler, Douglas Hudgins.

Bintang induk Kepler-22b berada sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini tergolong sebagai bintang kelas G yang sangat mirip dengan matahari.

Zona layak huni bintang ini berukuran 0,7-1,2 kali jarak Bumi-matahari. Dengan demikian, Kepler-22b berada di sisi terdalam dari kawasan yang sanggup menopang kehidupan ini. Air dalam fasa cair, serta oksigen dalam jumlah melimpah sangat mungkin ada di permukaan planet ini.

Proses penemuan planet ini dilakukan menggunakan metode transit. Observatorium mengamati perubahan cahaya bintang setiap saat dan menunggu planet melintas di depan bintang tersebut. Saat dilintasi planet, terang bintang berubah drastis. Dari perubahan terang ini, ilmuwan bisa mengetahui radius, jarak orbit, dan periode orbit planet.

Bersamaan dengan temuan planet layak huni ini, misi Kepler juga mencatat 1.000 kandidat planet baru. Dugaan sementara, 10 planet yang berada di dalam daftar juga berukuran setara dengan Bumi dan berada di dalam zona. Namun, dibutuhkan observasi lanjutan untuk mengkonfirmasi dugaan ini.

NASA | ANTON WILLIAM

Kamis, 26 Januari 2012

Hewan-hewan Unik yang Ditemukan 2010



Hewan-hewan Unik yang Ditemukan 2010

Ada yang mampu berpendar seperti lampu dan ada yang gemar melahap besi.



VIVAnews - Setiap tahun spesies-spesies hewan baru ditemukan. Banyak di antaranya memiliki keunikan yang khas dan tak ditemukan sebelumnya.
Pada 2010, beberapa spesies menarik berhasil ditemukan oleh para ilmuwan. Ada yang bisa berpendar seperti lampu, ada yang melahap besi, ada pula yang mampu menghasilkan bahan yang lebih kuat dari kevlar. Berikut ini spesies-spesies unik 2010 yang berhasil dihimpun oleh situs LiveScience.
1. Jamur Bioluminescent 
Jamur bercahaya ini ditemukan di habitat hutan Atlantic dan dikumpulkan di Sao Paulo Brazil. Jamur kecil ini berdiameter kurang dari 8 mm dengan diameter topi yang lebih kecil dari 2 cm.
Bioluminescent Mushroom (Mycena luxaeterna) Common name: Eternal light mushroom
Ia memiliki batang yang terlapis oleh gel, dan mampu memendarkan cahaya hijau kekuningan. Profesor Biologi dari San Francisco State University yang menemukan jamur ini, Dennis Desjardin menamakan spesies ini Mycena luxaeterna (cahaya abadi). Diperkirakan, ada sekitar 1,5 juta spesies jamur di bumi. Hanya 71 di antaranya yang merupakan jamur yang dapat berrcahaya.
2. Laba-laba Darwin's Bark Spider
Hewan ini berasal dari Madagaskar, dan dinamakan Caerostris darwini. Laba-laba ini terkenal dengan jaring buatannya yang begitu besar dan panjang serta kuat. Jaring laba-laba ini bisa merentang hingga 25 meter.
Darwin
Salah satu contohnya, ia bisa merentang di atas sebuah sungai di Madagaskar dengan lebih dari 30 serangga yang terjebak di jaring tersebut. Tak cuma panjang, namun jaring laba-laba ini juga dua kali lebih kuat dari jaring laba-laba lain dan 10 kali lebih kuat dari bahan kevlar berukuran sama.

3. Bakteri Titanic
Ini adalah bakteri yang ditemukan oleh para ilmuwan dari Dalhousie University Kanada dan University of Sevilla Spanyol pada bangkai kapal RMS Titanic.
Bacterium (Halomonas titanicae)
Bakteri dengan nama latin Halomonas titanicae itu mengkonsumsi besi dan baja, ditemukan melekat di permukaan sisa-sisa Titanic yang tenggelam di Samudra Atlantik.

4. Biawak Sierra Madre
Biasa disebut biawak tutul emas atau biawak Sierra Madre Forest, kadal raksasa ini ditemukan di hutan Sierra Madre di Pulau Luzon Filipina.
Monitor Lizard (Varanus bitatawa) Common name: Sierra Madre Forest Monitor or Golden Spotted Monitor
Biawak bernama latin Varanus bitatawa itu, memiliki bobot sekitar 10 kg dan panjang sekitar 2 meter, dan sehari-harinya menghabiskan waktunya di pepohonan dan memakan buah-buahan.

5. Lintah Tiran
Lintah ini ditemukan di Peru, pada selaput rongga hidung seseorang. Memiliki panjang 5 cm, hewan penghisap darah ini memiliki rahang tunggal dan gigi-gigi yang besar.
Leech (Tyrannobdella rex)
Ia dinamakan Tyrannobdella rex (artinya: raja lintah tiran). Setidaknya kini ada 700 spesies lintah yang telah diteliti. Diperkirakan masih ada lebih dari 10 ribu spesies lintah di dunia ini.

6. Jamur Bawah Air

Underwater Mushroom (Psathyrella aquatica)
Ilmuwan menemukan spesies anyar jamur yang mampu hidup di bawah air. Jamur yang diberi nama Psathyrella aquatica ini hidup di dalam sungai Rogue River Oregon Amerika Serikat. Ajaibnya, jamur ini memiliki insang dan mampu berbuah di dalam air.

7. Ikan Pancake Batfish
Ikan ini merupakan spesies yang terkena imbas dari bencana tumpahnya minyak di Teluk Meksiko tahun lalu. Menyandang nama latin Halieutichthys intermedius, ikan ini hidup di wilayah perairan dalam.
Ikan Pancake Batfish
Dengan bentuk tubuhnya yang ceper seperti kue serabi, ikan ini memiliki gerakan yang aneh. Lebih mirip melompat dengan siripnya di sepanjang dasar laut, ketimbang berenang

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

by Deddy Andaka on May 25, 2008
Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang kesehatan. The Washington Post menggambarkannya dalam sebuah diagram yang menarik:
Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan
Pada gambar di atas, kita dapat melihat bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan degradasi lingkungan.
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Demikian besar pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan kita. Masihkah kita menutup mata terhadap semua ancaman ini? Lets take action now!
Be Healthy, Be Happy!

SUMBER :  http://www.andaka.com

Pembuatan Keju


CARA PEMBUATAN

Keju

 



 

 

 

 

 

 

 


Oleh:

Tuwindar

 

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas PGRI Banyuwangi

2012

 

 

 

 

 

 


Keju (dipinjam dari bahasa Portugis, queijo) adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal.
Makanan ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab
Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.

Keju di zaman modern

Di abad ke 19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme. Setelah itu, semakin banyak pula riset yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat. Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.
Pabrik pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika Serikatlah produksi keju skala besar pertama kali sukses. Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di dunia. Pada masa Perang Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat secara tradisional. Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.

Pembuatan keju

Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis air susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi, lama proses fermentasi maupun penyimpanan ("pematangan").Faktor lain misalnya jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan susu. Walaupun ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia, namun keju secara mendasar dibuat dengan cara yang sama.
Ada lima tahapan utama dalam pembuatan keju. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

Pengasaman

Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein, lemak, beberapa vitamin dan mineral) menggumpal dan membentuk dadih.

Pengentalan

Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air dadih kadang-kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun biasanya air dadih tersebut dibuang. Dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi, dan semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang lebih keras.
Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara 10 menit hingga 2 jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu tersebut. Sebagian besar keju menggunakan rennet dalam proses pembuatannya, namun zaman dahulu ketika keju masih dibuat secara tradisional, getah daun dan ranting pohon ara digunakan sebagai pengganti rennet.

Pengolahan dadih

Setelah pemberian rennet, proses selanjutnya berbeda-beda. Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka keju yang dihasilkan semakin padat.

Persiapan sebelum pematangan

Sebelum pematangan, dadih akan melalui proses pencetakan, penekanan, dan pengasinan. Saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia harus dipisahkan dan dicetak. Untuk keju-keju kecil, dadihnya dipisahkan dengan sendok dan dituang ke dalam cetakan, sedangkan untuk keju yang lebih besar, pengangkatan dari tangki menggunakan bantuan sehelai kain. Sebelum dituang ke dalam cetakan, dadih tersebut dikeringkan terlebih dahulu kemudian dapat ditekan lalu dibentuk atau diiris.
Selanjutnya, keju haruslah ditekan sesuai dengan tingkat kekerasan yang diinginkan. Penekanan biasanya tidak dilakukan untuk keju lunak karena berat dari keju tersebut sudah cukup berat untuk melepaskan air dadih, demikian pula halnya dengan keju iris karena berat dari keju tersebut juga menentukan tingkat kepadatan yang diinginkan. Meskipun demikian, sebagian besar keju melewati proses penekanan. Waktu dan intensitas penekanan berbeda-beda bagi setiap keju.
Penambahan garam dilakukan setelah keju dibentuk agar keju tidak terasa tawar, dan terdapat empat cara yang berbeda untuk mengasinkan keju. Bagi beberapa keju, garam ditambahkan langsung ke dalam dadih. yang kedua adalah dengan menggosokkan atau menaburkan garam pada bagian kulit keju, yang akan menyebabkan kulit keju terbentuk dan melindungi bagian dalam keju agar tidak matang terlalu cepat. Beberapa keju-keju yang berukuran besar diasinkan dengan cara direndam dalam air garam, yang menghabiskan waktu berjam-jam sehingga berhari-hari. Cara yang terakhir adalah dengan mencuci bagian permukaan keju dengan larutan garam; selain memberikan rasa, garam juga membantu menghilangkan air berlebih, mengeraskan permukaan, melindungi keju agar tidak mengering serta mengawetkan dan memurnikan keju ketika memasuki proses maturasi.

Pematangan

Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh dengan rasa. Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu yang digunakan pada proses produksi, dan karakter akhir dari suatu keju banyak ditentukan dari jenis pematangannya. Selama proses pematangan, keju dijaga agar berada pada temperatur dan tingkat kelembaban tertentu hingga keju siap dimakan. Waktu pematangan ini bervariasi mulai dari beberapa minggu untuk keju lunak hingga beberapa hari untuk keju keras seperti Parmigiano-Reggiano. Beberapa teknik sebelum proses pematangan yang dapat dilakukan untuk memengaruhi tekstur dan rasa akhir keju:
  • Stretching: Dadih diusung dan lalu diadoni dalam air panas untuk menghasilkan tekstur yang berserabut. Contoh keju yang melewati proses ini adalah keju Mozzarella dan Provolone.
  • Cheddaring: Dadih yang sudah dipotong kemudian ditumpuk untuk menghilangkan kelembaban. Dadih tersebut lalu digiling untuk waktu yang cukup lama. Contoh keju yang mengalami proses ini adalahkeju Cheddar dan Keju Inggris lainnya.
  • Pencucian: Dadih dicuci dalam air hangat untuk menurunkan tingkat keasamannya dan menjadikannya keju yang rasanya lembut. Contoh keju melewati proses pencucian adalah keju Edam, Gouda, dan Colby.
  • Pembakaran: Bagi beberapa keju keras, dadih dipanaskan hingga suhu 35 °C(95 °F)-56 °C(133 °F) yang kemudian mengakibatkan butiran dadih kehilangan air dan membuat keju menjadi lebih keras teksturnya. Proses ini sering disebut dengan istilah pembakaran (burning). Contoh keju yang dipanaskan ulang adalah keju Emmental, keju Appenzeller dan Gruyère.

 

Macam-macam keju

Saat ini diperkirakan ada lebih dari 400 macam keju di berbagai negara di dunia. Variasi jenis keju ini didapatkan dari penggunaan susu dan bakteri yang berbeda juga lamanya proses pematangan. Selain itu, makanan yang dimakan oleh binatang yang akan diambil susunya pun berpengaruh terhadap keju yang akan dihasilkan.

Berdasarkan tekstur


  • Keju keras: Maksimum kadar air pada keju tipe ini adalah 56%, semakin sedikit kadar air dalam keju maka keju akan semakin keras. Walaupun begitu, tidak semua keju tipe ini memiliki tekstur yang keras, sebagai contoh keju Edam lebih lunak dari keju Parmesan dan bisa dengan mudah diiris sedangkan Parmesan harus diparut. Keju keras umumnya menjadi matang dalam tiga bulan, namun proses pematangan dapat berlangsung hingga satu tahun dan membuat keju kehilangan lebih banyak air dan menjadi lebih keras.
  • Keju iris: Maksimum kadar air pada keju iris berkisar antara 54-63% dan karenanya menjadi matang lebih cepat dan lebih mudah diiris dibandingkan keju keras.
  • Keju iris semi keras: Kadar air pada keju jenis ini berkisar antara 61-69%, dan sebagian besar keju ini diproduksi dengan krim rendah kalori. Lama pematangan pada keju-keju tipe ini berbeda-beda, sebagai contoh keju iris semi keras adalah Roquefort, Tetilla, dan Weisslacker.
  • Keju lunak: Keju lunak memiliki kadar air lebih dari 67%.Karena banyaknya air pada keju ini, maka kadar lemak yang terdapat pada keju ini pun lebih rendah dibandingkan dengan keju yang lebih keras.

Berdasarkan proses pematangan

Keju dapat dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan proses pematangannya. Kelima kelompok tersebut adalah:
  • Bakteri yang dimatangkan dari dalam: Contoh keju dari kelompok ini adalah Cheddar, keju Gouda, dan Parmesan. Keju-keju dalam kategori ini menjadi lebih keras ketika matang. Kematangannya akan terjadi seragam di seluruh bagian luar keju.
  • Keju yang dicuci kulitnya: Contoh keju dari kelompok ini adalah Limburger dan Liederkranz. Keju-keju ini secara periodik dicuci bagian permukaannya dengan air asin pada tahap pertama pematangan. Keju tipe ini memiliki kulit yang berwarna oranye atau kemerah-merahan. Biasanya, keju ini akan menjadi lebih lunak ketika matang dan memiliki aroma yang tajam.
  • Keju bercoreng biru: Contoh keju dari kelompok ini adalah Roquefort dan Stilton. Keju-keju ini mengandung biakan kapang atau jamur yang menyebar ke seluruh bagian dalam keju.
  • Keju berlapis kapang: Contoh keju dari kelompok ini adalah Brie, Camembert, dan St. Andre. Keju-keju jenis ini memiliki lapisan kulit yang berbulu akibat kapang. Lapisan tersebut berwarna putih ketika keju masih muda tetapi dapat menjadi lebih gelap atau coreng-coreng ketika keju mengalami proses pematangan.
  • Keju yang tidak dimatangkan: Contoh keju dari kelompok ini adalah cottage cheese, keju krim, dan baker's cheese. Keju jenis ini tidak mengalami proses pematangan.

Berdasarkan kulit

  • Keju berkulit keras: Ciri-ciri dari keju ini adalah bentuknya yang besar, memerlukan waktu lebih lama untuk matang, dan melalui proses penekanan untuk menghilangkan kelembaban. Contoh keju jenis ini adalah Raclette, Gruyere, dan Gouda.
  • Keju yang tertutup dengan bulu halus: Keju jenis ini kulitnya halus dan berbulu. Contoh keju jenis ini adalah Brie.
  • Keju berkulit alami: Bagian dalam dari keju ini memiliki tekstur yang lembut dan kulitnya berwarna abu-abu atau biru yang berubah-ubah ketika keju mulai menua. Contoh keju tipe ini antara lain Sainte Maure dan Pouligny St. Pierre.
  • Keju yang kulitnya dicuci dengan air asin: Keju-keju kategori ini dimandikan di dalam air asin ketika matang. Contohnya adalah keju Munster dan Feta.
  • Keju biru: Keju biru memiliki coreng-coreng yang berwarna biru atau hijau. Warna tersebut didapat dari membiakkan bakteri pada keju. Contoh keju biru adalah Stilton, Roquefort dan Gorgonzola.
  • Keju segar: Ciri-ciri dari keju segar adalah tidak memiliki kulit, memiliki kandungan air yang tinggi dan tidak melalui proses pematangan. Contohnya antara lain adalah Demi-sel, Ricotta dan Mascarpone.

Berdasarkan jenis susu yang digunakan

  • Keju dari susu kambing: Banyak orang yang lebih memilih untuk menggunakan susu kambing karena kandungan lemak dan laktosa yang rendah dan mengandung banyak nutrisi.
  • Keju dari susu domba atau biri-biri: Karena pada umumnya domba menghasilkan susu yang lebih sedikit dibandingkan sapi dan kambing maka keju jenis ini pun sulit ditemukan dan lebih mahal harganya.
  • Keju dari susu campuran: Keju tipe ini dibuat dari kombinasi dua jenis susu atau lebih.
  • Keju dari susu mentah: Banyak yang berpendapat bahwa proses pasteurasi dapat menghilangkan rasa keju sehingga mereka menggunakan susu mentah.

Keju proses

Keju proses berbeda dengan keju-keju kategori lainnya karena keju ini tidak diproduksi langsung dari susu segar tetapi dibuat dari keju yang sudah matang. Sisa-sisa dari berbagai macam keju dicampur menjadi satu kemudian digiling, diberi garam dan dipanaskan. Keju proses tersedia dalam berbagai macam bentuk.

Penyimpanan dan penyajian

Penyimpanan

Semakin keras suatu keju dan semakin lama proses pematangannya maka keju tersebut akan bertahan lebih lama. Cottage cheese dapat bertahan selama seminggu, sedangkan keju Parmesan yang belum dipotong dapat bertahan hingga setahun atau lebih. Keju lembut seperti Brie, Camembert dan Liederkranz tidak dapat bertahan lama. Keju-keju tersebut adalah keju yang langka karena umurnya hanya satu minggu setelah keju itu matang dan sebelum menjadi terlalu matang. Keju lainnya tidak terlalu sulit dalam penyimpanannya selama ditaruh di dalam lemari pendingin dan dibungkus plastik.
Saat penyimpanan di lemari pendingin, bungkus plastik harus melekat dengan baik pada keju sehingg` keju tidak menjadi cepat kering. Keju sebaiknya disimpan di rak bagian bawah kulkas, jauh dari makanan dengan bau yang tajam, untuk menghindari meresapnya bau dan rasa yang tidak diinginkan. Keju Bocconcini dari Kanada dan keju Feta sebaiknya disimpan dalam air garam. Berikut ini adalah waktu ketahanan keju-keju setelah dibuka dan tidak ditaruh di lemari pendingin:
  • Keju segar : beberapa hari hingga dua minggu lebih
  • Keju lunak : dua minggu bila ditaruh dalam bungkus plastik
  • Keju semi-lunak : dua hingga empat minggu
  • Keju keras : lima minggu hingga beberapa bulan
  • Keju sangat keras : lebih dari satu tahun

Penyajian

Keju harus selalu disajikan bersuhu ruangan dan bukan keju dingin langsung dari lemari pendingin. Hanya keju yang bersuhu ruanganlah yang dapat mengembangkan rasanya dengan baik. Hal ini tidak berlaku pada keju yang tidak melalui proses pematangan. Keju harus dipotong sebelum penyajian agar keju tidak menjadi kering.

Rujukan

1.                              ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab (Inggris) Gisslen, Wayne (2007). Professional Cooking. John Wiley & Sons, Inc. ISBN 978-0-471-66376-8.
2.                              ^ a b c d e f g (Inggris) McCalman, M., Gibbons, D., Potter, C. (2005). Cheese: A Connoisseur’s Guide to the World’s Best. New York, USA. ISBN 978-1-4000-5034-5.
3.                              ^ a b c d e f g (Inggris) Ryan, Nancy Ross (2007). Cheese. Microsoft ® Student 2008 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation.
4.                              ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb (Inggris) Iburg, Anne (2004). Dumont's Lexicon of Cheese. Rebo International b.v., Lisse, The Netherlands.. ISBN 978-90-366-1689-8.
5.                              ^ a b c d e (Inggris) "The History Of Cheese: The Romans Master Cheese-Making". The Nibble. Lifestyle Direct, Inc.. Diakses pada 21 April 2010.
6.                              ^ a b c (Inggris) "The History Of Cheese: From An Ancient Nomad’s Horseback To Today’s Luxury Cheese Cart". The Nibble. Lifestyle Direct, Inc.. Diakses pada 21 April 2010.
7.                              ^ a b c d (Inggris) Smith, John H. (1995). Cheesemaking in Scotland - A History. The Scottish Dairy Association. ISBN 0-9525323-0-1.
8.                              ^ a b c d e (Inggris) History of Cheese, Cheese Wine Shop. Diakses pada 4 April 2010.
9.                              ^ a b c d e f g h i j k l m n o (Inggris) Encyclopedia of Food & Culture: Cheese, eNotes. Diakses pada 21 April 2010.
10.                          ^ a b c d e (Inggris) Cheese Making, Cheese Wine Shop. Diakses pada 21 April 2010.
11.                          ^ (Inggris) The Wonderful World of Cheese, Hub Pages. Diakses pada 21 April 2010.
12.                          ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) Cheese Classifications: Texture, Covering, Ripening or Cooking Types, Beach Cuisine. Diakses pada 21 April 2010.
13.                          ^ a b c d (Inggris) Cheese Classifications, Gourmet Food Store. Diakses pada 21 April 2010.
14.                          ^ a b (Inggris) Cheese Guide, Wisconsin Dairy Artisan. Diakses pada 23 April 2010.
15.                          ^ a b c d e f g (Inggris) Vegetarian Cheese, Artisanal Cheese. Diakses pada 23 April 2010.
16.                          ^ a b c d (Inggris) How to Store Cheese: In the Fridge, Dairy Goodness. Diakses pada 21 April 2010.
17.                          ^ (Inggris) The Art of Serving Cheese, Global Gourmet. Diakses pada 21 April 2010.
18.                          ^ a b c d e f g h i j k l (Inggris) Nutrient Content In Cheese, All Cooking Tips. Diakses pada 22 April 2010.
19.                          ^ a b c d e (Inggris) Nutrients In Cheese, Dairy For All. Diakses pada 22 April 2010.
20.                          ^ a b c d e f (Inggris) Nutritional Value of Cheese, Foody Life. Diakses pada 22 April 2010.